بسم الله والحمد لله وصلى الله على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن اهتدى بهداه، أما بعد:
Sesungguhnya aku menasehatkan kepada saudaraku-saudaraku kaum muslimin di mana pun berada terkait dengan masuknya bulan Ramadhan yang penuh barakah tahun 1413 H ini [1] dengan taqwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, berlomba-lomba dalam seluruh bentuk kebaikan, saling menasehati dengan al haq, dan bersabar atasnya, at-ta’awun (saling membantu) di atas kebaikan dan taqwa, serta waspada dari semua perkara yang diharamkan Allah dan dari segala bentuk kemaksiatan di manapun berada. Terlebih lagi pada bulan Ramadhan yang mulia ini, karena ia adalah bulan yang agung. Amalan-amalan shalih pada bulan itu dilipatgandakan (pahalanya), dosa dan kesalahan akan terampuni bagi siapa saja yang berpuasa dan mendirikannya (dengan amalan-amalan kebajikan) dengan penuh keimanan dan rasa harap (akan keutamaan dari-Nya), berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
“Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan rasa harap, maka akan diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Al Bukhari 2014 dan Muslim 760)
Dan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam
إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ، وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِيْنُ.
Jika
telah masuk bulan Ramadhan, pintu-pintu Al Jannah akan dibuka,
pintu-pintu Jahannam akan ditutup, dan para syaitan akan dibelenggu.
(HR. Al Bukhari 1899 dan Muslim 1079)
Dan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam :
الصِّيَامُ
جُنَّةٌ ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ
يَجْهَلْ ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ : إِنِّيْ
صَائِمٌ.
Puasa itu adalah perisai, jika salah seorang dari kalian
sedang berpuasa, maka janganlah mengucapkan ucapan kotor, dan jangan
pula bertindak bodoh, jika ada seseorang yang mencelanya atau
mengganggunya, hendaklah mengucapkan: sesungguhnya aku sedang berpuasa.
(HR. Al Bukhari 1904)
Dan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam
يَقُوْلُ
اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ، الْحَسَنَةُ
بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، إِلاَّ الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ
بِهِ، تَرَكَ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ وَشَرَابَهُ مِنْ أَجْلِيْ،
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ، فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ
لِقَاءِ رَبِّهِ، وَلَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ عِنْدَ اللهِ أَطْيَبُ مِنْ
رِيْحِ الْمِسْكِ.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: Semua amalan
anak Adam untuknya, setiap satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh
kali lipatnya, kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku, Aku yang akan
membalasnya. Karena seorang yang berpuasa telah meninggalkan syahwat,
makan, dan minumnya karena Aku. Bagi seorang yang berpuasa akan
mendapatkan dua kegembiraan: gembira ketika berbuka, dan gembira ketika
berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut seorang yang berpuasa itu di
sisi Allah lebih wangi daripada minyak wangi misk. (HR. Al Bukhari 1904
dan Muslim 1151)
Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
memberikan kabar gembira kepada para shahabatnya dengan masuknya bulan
Ramadhan. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda kepada mereka:
أتاكم
شهر رمضان شهر بركة، ينزل الله فيه الرحمة، ويحط الخطايا، ويستجيب الدعاء،
ويباهي الله بكم ملائكته ، فأروا الله من أنفسكم خيرا ؛ فإن الشقي من حرم
فيه رحمة الله
Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan
yang penuh barakah. Allah menurunkan padanya rahmah, menghapus
kesalahan-kesalahan, mengabulkan do’a, dan Allah membanggakan kalian di
hadapan para malaikat-Nya, maka perlihatkanlah kepada Allah kebaikan
dari diri-diri kalian, sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang
diharamkan padanya rahmat Allah. (Dalam Majma’ Az-Zawa`id Al-Haitsami
menyebutkan bahwa hadits ini diriwayatkan oleh Ath-Thabarani dalam
Al-Kabir)
Dan beliau ‘Alaihish Shalatu Wassalam bersabda
من لم يدع قول الزور والعمل به والجهل ، فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه
Barangsiapa
yang tidak meninggalkan ucapan yang haram dan mengamalkannya, ataupun
bertindak bodoh, maka Allah tidak butuh dengan upaya dia dalam
meninggalkan makan dan minumnya. (HR Al Bukhari dalam Shahihnya).
Hadits-hadits tentang keutamaan bulan Ramadhan dan dorongan untuk memperbanyak amalan di dalamnya sangatlah banyak.
Maka
aku juga mewasiatkan kepada saudara-saudaraku kaum muslimin untuk
istiqmah pada siang dan malam-malam bulan Ramadhan dan berlomba-lomba
dalam segala bentuk amalan kebaikan, di antaranya adalah memperbanyak
qira’ah (membaca) Al Qur’anul Karim disertai dengan tadabbur (upaya
mengkajinya) dan ta’aqqul (upaya memahaminya), memperbanyak tasbih,
tahmid, tahlil, takbir, dan istighfar, serta memohon kepada Allah Al
Jannah, berlindung kepada-Nya dari An Nar, dan do’a-do’a kebaikan yang
lainnya.
Sebagaimana aku wasiatkan juga kepada saudara-saudaraku
untuk memperbanyak shadaqah, membantu para fakir miskin, peduli untuk
mengeluarkan zakat dan menyalurkannya kepada yang berhak menerimanya,
disertai juga dengan kepedulian untuk berdakwah ke jalan Allah
subhanahu, memberikan pengajaran kepada orang jahil, dan melakukan amar
ma’ruf nahi mungkar dengan cara yang lembut, hikmah, dan metode yang
baik, disertai juga dengan sikap hati-hati dari segala bentuk kejelekan,
dan senantiasa bertaubat dan istiqmah di atas al-haq dalam rangka
mengamalkan firman-Nya subhanahu:
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (An Nur: 31)
Dan firman-Nya ‘Azza wa Jalla :
إِنَّ
الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ
عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ . أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ
خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: Rabb kami adalah Allah, kemudian mereka
tetap istioqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka
tiada pula berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni Al Jannah,
mereka kekal di dalamnya, sebagai balasan atas apa yang telah mereka
kerjakan. (Al Ahqaf: 13-14)
Mudah-mudahan Allah memberikan taufiq
bagi semuanya kepada perkara-perkara yang diridhai-Nya, dan
mudah-mudahan Allah melindungi semuanya dari kesesatan (yang disebabkan)
fitnah dan gangguan-gangguan setan. Sesungguhnya Dia Maha Dermawan lagi
Maha Mulia.
[1] Nasehat ini disampaikan pada 1413 H. namun
karena isi nasehat ini tidak pernah kadaluwarsa dan senantiasa relevan
maka kami tampilkan kembali meskipun sudah berlalu 7 tahun yang lalu
(Sumber http://www.assalafy.org/mahad/?p=335)
Silahkan Gunakan Facebook Comment, Jika Anda Tidak Memiliki Url Blog!
Comments for blogger! brought to you by INFONETMU , Ingin Kotak Komentar seperti ini? KLIK DISINI!?